Anthony Steven's WebLog

Ini Blog simple, isinya tentang hidup g yang simple.. yah moga-moga aja gak terlalu simple, tp jangan keribetan juga, pusing.... ya GBU all!

Name:
Location: Jakarta, Indonesia

Thinker

Friday, March 17, 2006

Pendidikan

G skrg mo kritisi sedikit tentang pendidikan formal. Jujur aja, g banyak kecewa dengan pendidikan formal, dari hal yg gua liat, gua rasa, temen-temen gua... banyak hal yg bikin gua sedih sekali.. Inilah hal yg bikin gua sedih :

1. Keunggulan Semu di sekolah unggulan

Ya, keunggulan semu, anda gak salah baca... G ngerasa kalo banyak (g ga berani bilang semua) sekolah unggulan itu sebenarnya tidak unggul. Kenapa begitu? Begini.. sekolah itu kan tempat pendidikan , tempat yg harusnya mendidik orang, mengubah orang dari buruk jadi baik. Keunggulan suatu sekolah harusnya dihitung dari situ, semakin banyak perubahan harusnya menjadi semakin unggul. Oleh karena itu sekolah unggulan adalah sekolah yang mampu mengubah seseorang dari buruk menjadi baik...

Kenyataannya? Apa benar begitu? Kebanyakan tidak! Bukti yang paling jelas adalah ujian masuk yang sulit dan biaya sekolah yg tinggi. Dengan ujian masuk yang sulit maka hanya orang-orang dengan standar akademis tertentu yg "tinggi" yang bisa masuk, sehingga bisa diharapkan orang itu akan menghasilkan prestasi yg bagus pula. Dengan biaya sekolah yang tinggi, maka hanya org-org kaya dengan gizi dan fasilitas yang cukup yang bisa masuk, dan sekolah juga bisa menyediakan fasilitas yang sangat bagus. Memang tidak hanya org kaya, tetapi untuk dapat beasiswa dia haruslah orang yang sangat "pintar" sekali (diberi kutip karena pintar disini berarti secara akademis). Wajar kalau dia berprestasi tinggi. Wajar kalau nama sekolahnya terangkat. Dari awal juga, para muridnya adalah org kaya/ org "pintar", jadi maaf kata... Keunggulannya jadi terasa agak semu.. (meskipun ada jg segi positif, misalnya lingkungan yg jarang tawuran, gak ada narkoba.... ini bakal dibahas nanti).

2. Penghakiman

Ya, betul sekali sodara, penghakiman... Dalam hal ini g mo bicara tentang sistem ranking. Sebenernya gua sedih sekali dengan sistem ranking. Kenapa? Karena dengan sistem ranking ini. Dengan sistem rangking selalu ada 10 org yg menang dan 30 org yg kalah... Betul-betul gimana gitu? Gak makna banget.. Apa karena org gak ranking berarti dia lebih "bodoh","kurang berpotensi","kurang berbakat" dibanding yang lain? Kenapa kok sistem pendidikan kita menuduh seseorang "bodoh" hanya karena gak ranking?

3. Beban berat yang gak perlu

Jadi inget film karate kid, dimana si daniel diajarin sama pat morita untuk cuci mobil ("daniel, wax on, wax off"), yang ternyata adalah gerakan karate. Di mana-mana yang namanya pendidikan, perlu aspek tujuan. Setiap pelajaran harus ada tujuan yang baik dan berguna.. Nyatanya beban kurikulum itu terlalu berat jadinya tujuan yang baik (kalo ada) gak tercapai. Sebenarnya beban kurikulum sekarang itu terlalu berat, jauh lebih berat dibanding yang dulu. Apakah dengan itu diharapkan lahir suatu generasi yang lebih cemerlang?? Sepertinya gak juga, malahan banyak yang stress dan harga dirinya hancur serta potensinya gak berkembang sempurna, kan kasian sekali... Coba pikir, masa ada anak SD tidak naik kelas? Masa masih SD harus les mat, PPKN, dsb?? Kan kasian...

====
Pada intinya, yang namanya pendidikan itu harusnya mengeluarkan potensi yang terbaik dari setiap orang dan bukannya menjejalkan hal-hal yang tidak perlu, menghakimi, lalu ngaku-ngaku unggul... (ya ampun).. Gak sih, g jg gak mao menghakimi, g yakin masih ada hal-hal yang baik dalam dunia pendidikan, tulisan ini semoga bisa jadi bahan perenungan buat kita semua. Maaf, kalo ada yang tersinggung ya... God Bless (kalo mao komen - komen aja ya, g tunggu ;D ).

0 Comments:

Post a Comment

<< Home