============================================================================
Wartinah seorang Pembantu rumah tangga yang baru saja bekerja mendapat pesan dari juragannya untuk menjaga telepon, karena sang juragan ingin tidurnya tidak diganggu.
"Halo, selamat siang, ada yang bisa saya bantu", jawab Wartinah menerima telpon.
"Lho, siapa ini?", sahut suara berat seorang pria di ujung telpon.
"Oh, saya pembantu baru disini Pak. Saya baru kerja. Baru datang siang ini," Wartinah mencoba memperkenalkan diri.
"Kalau begitu, Ibu mana?," tanya penelpon.
"Ibu sedang di kamar tidur Pak," jawab Wartinah polos.
"Kalau begitu tolong panggilkan," pinta penelpon.
"Maaf Pak, Bapak siapa yah?," tanya Wartinah kembali.
"Saya suaminya," sahut Pria diujung telpon tadi.
"Hah, lha wong Ibu dikamar sama Bapak kok?!", saut Wartinah spontan dan bertanya-tanya.
"Apa ?!?!?!" si Bapak penelpon lebih kaget lagi.
Si pembantu jadi bingung. "Nama kamu siapa?" tanya si Bapak lagi.
"Nama saya Wartinah, Pak." jawab si Wartinah dengan gemetar.
"Wartinah, seperti apa laki-laki yang di kamar dengan ibu?," korek penelpon.
"Rambutnya ikal, Pak. Dan pakai kaca mata.", jawab Wartinah dengan terbata-bata.
"Kurang Ajar !!! Pasti si Johan itu. Bik !!!", teriak Bapak.
"Ya pak?, "
"Coba kamu intip, sedang apa mereka?,"
"Aduh Pak, saya ngga berani"
"Heh !!! Saya Tuanmu tau!!! Cepat sana liat !!! Kalau tidak saya pecat kamu."
Dengan lutut gemetar, Wartinah berjalan sambil mengendap-endap menuju kamar majikannya. Dengan tangan gemetar dibuka pintu kamar itu dengan sangat hati-hati agar tidak diketahui orang yang didalam. Setelah itu dia melihat keadaan didalam dan langsung ke telpon lagi.
"Halo Pak..."
"Yah, apa yang terjadi disana?" jawab Bapak dengan tidak sabar.
"Anu, pak ..."
"Anu apa ?! Cepat ceritakan !!!" bentak si Bapak.
"Ibu sama laki-laki itu sedang tidur, Pak, Mereka berdua sedang tidur tapi tidak pakai baju"
"Apa ?!?!?! Kurang ajar !!! Sudah kuduga !!! dasar Istri sialan !!!!, " maki si Bapak. "Bik Inah !!!", panggil si Bapak lagi dengan teriak.
"Iya Pak"
"Cepat ambil tali dan ikat tangan dan kaki mereka berdua, Cepat !!!"
"Aduh Pak, kalau ini saya benar-benar nggak berani Pak", jawab Wartinah dengan suara yang hampir menangis.
"Dasar kamu bodoh !!! Hayo cepat laksanakan nanti saya kasih uang 1 juta," perintah si Bapak dengan tidak sabar.
Karena diiming-imingi uang, timbul keberanian si Inem. Langsung diletakkan gagang teleponnya dan larilah dia ke dapur untuk mencari tali. Setelah di dapatkan talinya dengan mengendap-endap Inem masuk ke kamar majikannya.
Dengan sangat hati-hati agar tidak terbangun, pertama dia ikat tangan si Pria lalu kakinya. Kemudian dia ikat tangan dan kaki si Ibu. Tapi sial, karena gugup tanpa sadar si Ibu terbangun. Melihat keadaan dirinya yang di ikat, si Ibu teriak: "Bik. Apa Yang Kamu Lakukan ?! Kamu mau merampok yah ?!"
"Maaf Bu, saya disuruh Bapak." langsung si Warsinah lari ke arah telpon, meninggalkan nyonya majikannya yang berteriak-teriak dengan marahnya dan si Pria yang mulai terbangun juga.
"Pak, sudah saya ikat Pak" lapor si Warsinah dengan ngos-ngosan.
"Bagus, sekarang ambil kamera di meja kerja saya ..."
"Meja kerja Bapak dimana?", potong si Warsinah.
"Gimana sih kamu ini. Itu yang di bawah tangga."
"Tangga???" si Inem kebingungan "Di rumah ini kan ngga ada tangganya, Pak. Nggak ada tingkat.", timpal Warsinah. Hening sesaat.
"Berapa nomor telpon ini?", tanya si Bapak
"4288267, Pak", jawab si Warsinah dengan polos.
"Maaf salah sambung, ......tut-tut-tut", suara telpon ditutup.
=============================================================================
Hal yang bisa dipelajari disini adalah emosi...
Makanya jangan terlalu emosi, tarik nafas dulu kalo lagi panas....
kalo gak, nanti repot loh......